Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, memastikan bahwa sebanyak 71 dapur makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola oleh TNI AD masih berjalan normal. Hal ini disampaikannya untuk merespons polemik yang mencuat terkait penghentian operasional dapur MBG di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan, akibat dugaan persoalan pendanaan. Ia menegaskan bahwa dinamika tersebut tidak berdampak pada dapur MBG lain yang berada di lahan milik TNI AD.
Wahyu menjelaskan bahwa anggaran untuk satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) yang mendukung dapur-dapur ini berasal dari Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, kendala yang terjadi baru-baru ini tidak memengaruhi operasional dapur MBG yang dikelola oleh TNI AD. Kendati demikian, Wahyu memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh mengenai permasalahan dapur MBG Kalibata karena bukan ranahnya untuk menjelaskan.
Sebelumnya, dapur mitra MBG Kalibata tengah dilanda konflik setelah yayasan MBG berinisial MBN dilaporkan ke polisi atas dugaan penggelapan dana hampir satu miliar rupiah. Laporan tersebut dilayangkan oleh kuasa hukum Ibu Ira, mitra dapur di Kalibata, yang menyebutkan bahwa kliennya belum menerima pembayaran atas 65.025 porsi makanan yang telah dimasak. Dalam kontrak, harga per porsi adalah Rp15 ribu, namun kemudian ada perubahan harga dan pemotongan yang tidak sesuai kesepakatan.
Meski BGN telah membayar sebagian dana kepada pihak yayasan, Ira justru ditagih kekurangan pembayaran. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa dapur di Kalibata akan kembali beroperasi mulai Kamis, 17 April 2025, dan menyatakan masalah tersebut merupakan persoalan internal antara mitra dan yayasan.